Rabu, 03 Juli 2019

Melamun tapi berarti

Jika diam adalah emas, maka mencintai dalam diam adalah kesempurnaan jiwa.Bukan hanya sekedar kausalitas yang koheren didalam kajian terhadap premis diatas. Tentu makna yang sesungguhnya tak mungkin ditangkap dengan teknik hermeneutik biasa.Terlalu terbiasa sehingga tidak biasaTapi tahukan Anda bahwa intro lagu YYZnya Rush dibuat menggunakan ritme morse yang bererti Y, Y, dan ZAtau kode yang muncul di album X & Y Coldplay adalah sandi yang dipakai militer inggris yang terbaca X & Y.Lihat begitu banyak ‘penanda’ yang tak koheren dengan ‘yang ditandainya’. Saya tidak bermaksud membahas semiotika ala de Saussure disini, hanya mau menampilkan bahwa tak semua simbol itu reprsentatif. Dunia kita tak analog, nilai-nilainya tidak linier.Maka, dunia tidak pernah bicara lewat simbol. Namun karenanya, ia dianggap diam.Dalam teori komunikasi terjadi keributan antara mana yang lebih baik, tulisan atau lisan? Alam kita tak mau pusing akan keduanya. Jika keduanya masih menggonakan simbol, maka jelas ia tidak akan menggunakan keduanya.Ia tidak perlu kata atau simbol dalam memberi tahu makna atau maksudnya. Maka ia hanya diam.Maka mencintailah dalam diam.Anda pernah mendengar lirik lagu Aura Kasih?bila kau benar-benar sayang padaku, kalau benar-benar cinta sudah tutup saja mulutmu, jangan bilang siapa-siapaSeperti itulah kira-kira.Dalam diam kita akan terlepas dari kerangkeng simbol. Simbol menguras banyak sekali energi dalam interpretasinya. Menurut Anda seberapa mudah coding? Dalam proses interpretasipun, sang interpretator tak mungkin luput dari kesalahan. Sekali lagi, degradasi makna dan nilai.Jika diam adalah emas, maka mencintai dalam diam adalah perak dan kesempurnaan jiwaEmas (ougon) merupakan jiwa dunia, sementara perak melambangkan kemurnian jiwa. Esensi dunia dilambangkan dengan emas, sehingga ia dianggap logam paling berharga. Kilaunya merupakan pertanda keberhargaan, kemakmuran, dan supremasi.Sementara perak? Kilau tanpa warnanya melambangkan kemurnian jiwa. Kemilaunya akan memantulkan bayangan bagi siapapun yang memandangnya dengan apa adanya, tanpa warna tambahan, hanya refleksi. Seperti cinta.Maka mencintailah dalam diam.Pernahkah Anda mendengar tentang partikel Higgs Boson? Partikel yang kemudian dianggap menjadi salah satu kunci untuk melengkapi standart model dalam fisika kuantum dan krenanya dapat menjawab salah satu pertanyaan paling fundamental dalam fisika, apa yang memberi masa pada suatu materi?Tak jauh berbeda dengan tekanan? Konsep masa menjadi sebuah common sense yang overdogmatic. Tak pernah ada yang berpikir bagaimana suatu benda dapat memiliki masa dan darimana masa itu berasal. Fisika SMA mengajarkan kita tentang massa namun selayaknya ilmu fisika, ia tidak menjelaskan apa itu masa, ia hanya menjelaskan bagaimana masa bertingkah laku.Pertanyaan lantas muncul ketika ada suatu fenomena menarik. Tahukah Anda bahwa foton itu dianggap tak bermasa? Lantas ia mendapat momentum dan energinya semata-mata karena efek relativistik. Dari sana, orang-orang lalu mulai mempertanyakan konsep masa. Bagaimana model dan persamaan matematisnya akan membuat mata Anda terpuntir ke belakang. Cabang ilmu fisika partikel dapat saya anggap sebagai avant-garde dalam ilmu fisika teori, saking njelimetnya.Lalu apa pentingnya tahu hal ini?Hidup itu seperti foton. Tak bermasa dan hanya eksis ketika ia bergerak. Semakin ia cepat bergerak, maka energinya akan semakin besar dan nyata. Tidak hanya itu, Tuhan pun hanya eksis dalam proses menjadinya (becoming bukan being). Itulah pentingnya membuat pergerakan dalam hidup. Seperti pula kata Einstein, bahwa menjalani hidup seperti naik sepeda, Anda akan jatuh kalau berhenti.cukup melamunnya, saatnya review kuliah

Jumat, 12 Mei 2017

coverfieldland "menilai diri sendiri"


Menilai diri sendiri ?  ....tentunya kamu hanya tau dari orang yang melihat diri kamu, terlepas dari penilaiannya yang berbohong agar menyenangkan dirimu atau jujur karena dia melihat apa adanya kamu?...Lantas aku berfikir sebaliknya seperti kebiasaanku yang melihat logika berbalik (countercultur). Bagaimana dengan orang yang sedang jatuh cinta apakah melihat diri kita ini tidak jujur pasti berkata untuk menyenangkan diri kita atau jujur bahwasanya ia melihat sesuai apa adanya... ? Ya kalo orang bijak akan berkata orang yang sedang jatuh cinta itu akan berkata jujur apa adanya.. Contohnya deh orang tua kita pasti pernah kita lihatkan pelbagai macam problemnya hehe tetapi mereka tetap utuh.. dan ada juga yang tidak utuh memang variablenya bermacam macam.. kita sampingkan dulu hal itu aku masih jomblo soalnya hehe ..Aku mengerti dan aku paham tentang sudut pandang itu tapi itu langkah paling akhir sebelum mengarah kesana kenapa kita tidak memikirkan sudut pandang yang berbeda ...Langsung saja apakah kita bisa menilai diri sendiri .. ? Kalo aku menilai diri aku pasti memerlukan cermin, dan orang-orang yang tau rahasiaku.. karena pada dasarnya aku melihat diri aku seperti aku melihat aku harus menjadi baik dan lebih baik lagi.. tetapi orang yang melihat kita hanya karena melihat effect dari sikap, attitude, pemikiran, ucapan, penampilan, kita. yang biasa kita lakukan, yang telah menjadi habit...  sekarang kita uji apakah penilaian diri sendiri mewakili dirinya yang sebenarnya?  kalo jawabannya iya, berarti kamu berbohong, dan kalo jawabannya tidak kamu juga tetap berbohong.. itulah yang menarik dari cara berfikir countercultur, lantas kamu akan mencari pikiran semiotiknya.. lalu bagaiamana mengetahui diri kita sendiri jawabanya?.. “ aku tidak bisa menilai diri sendiri tetapi aku bisa mencintai diri sendiri, dan tentunya orang juga akan terkena dampak dari apa yang aku lakukan.. makasih idenya kamu ...@irenhrln263 :)